Posted by arthomoro
On
Jumat, 24 Februari 2012
Catatan
sejarah mengenai pertemuan antara Nabi Sulaiman dengan Ratu Saba’
menjadi jelas dengan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba’ di Yaman
Selatan. Penelitian yang dilakukan ter-hadap reruntuhan mengungkapkan
bahwa seorang “ratu” pernah hidup di kawasan ini antara tahun 1000-950
SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke Yerusalem). Nabi Sulaiman
mencoba menunjukkan kekuatan kepada Ratu Kerajaan Saba’ ini. Beliau
meminta salah seorang asistennya untuk membawa singgasana Ratu Balqis
dari Kerajaan Saba’ di Yaman ke Palestina, sebelum pemiliknya tiba.
Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu Al-Kitab: “Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. (QS An-Naml [27]:40.
Allah SWT mengabadikan kisah ini dalam QS. An-Naml [27] ayat 38-44.
Dari kitab Tafsir Rahmat oleh H Oemar Bakry halaman 741, menerangkan
ayat 38 s/d 44 dalam empat pokok bahasan. Marilah kita kutip dua dari
empat pokok bahasan tersebut. Pertama: Ayat-ayat ini melanjutkan kisah
Nabi Sulaiman dengan Ratu Bulqis. Setelah Sulaiman menolak hadiah yang
disampaikan Balqis, ia menyuruh utusan itu pulang kembali dean
memberikan peringatan akan menyerang Kerajaan Balqis. Sulaiman telah
memberi contoh bahwa upeti (hadiah) lebih baik tidak diterima. Upeti
(hadiah) sering tidak jujur tujuannya. Ada udang di balik batu.
Demikianlah suatu iktibar bahwa upeti (hadiah) itu menutupi keadilan dan
kebenaran. Kedua: Sulaiman yakin sang Ratu akan datang menghadap.
Sebelum ia datang Sulaiman meminta agar singgasana sang Ratu dipindahkan
ke istananya. Ada seseorang dengan rahmat Allah, sanggup memindahkan
singgasana itu dalam sekejap mata. Itu adalah mukjizat yang harus kita
percayai. Lebih dari itu Allah sanggup menciptakan.
Menurut
(Tauhid Nur Azhar & Eman Sulaiman, dalam bukunya Ajaib Bin Aneh:
52), pemindahan tahta Ratu Balqis dari Yaman ke Palestina yang berjarak
sekitar 1500 mil ini dapat disebut quantum teleportation, yaitu proses
pemindahan suatu benda dengan memanfaatkan keacakan tempat tanpa terkena
jarak. Bagaimana hal ini terjadi?
Menurut Albert Einstein,
kecepatan tertinggi dalam dunia relatif adalah kecepatan cahaya yang
berjarak tempuh 299,792,458 meter/detik. Seandainya semua partikel dapat
diubah menjadi kecepatan cahaya, kecepatan tempuhnya pun akan menyamai
kecepatan cahaya.
Permasalahannya, apakah seseorang itu bisa
mengubah karakter dirinya menjadi karakter menyerupai cahaya?
Rupa-rupanya asisten Nabi Sulaiman ini memiliki kemampuan untuk
mentransformasi karakter partikel singgasana Ratu Balqis.
Ada
dua cara yang mungkin ia lakukan-sebetulnya masih menjadi hipotesis para
ahli fisika. Pertama, dipapari medan magnet yang sangat kuat sehingga
semua partikel singgasana tersebut berubah karakter. Contoh konkretnya
terlihat dalam proses fusi nuklir dan cahaya matahari. Di dalamnya
terdapat reaksi fusi yang melibatkan energi sangat kuat. Prinsip ini
digunakan dalam teori quantum teleportation di film Star Trek. Mr. Spock
(partikel-partikel selnya) diubah, dibuat berputar lebih cepat,
didekoding dan ditransfer ke tempat tujuan. Sesampai di sana, ia
di-encoding sehingga bisa utuh kembali. Hal yang sulit dilakukan adalah
bagaimana proses meng-encoding dan menyadikan tersebut dilakukan,
sehingga tidak terjadi perubahan struktur pada benda yang dikirimnya.
Itulah kelebihan teknologi pada zaman Nabi Sulaiman.
Cara
kedua, asisten Nabi Sulaiman ini mampu memasuki sebuah dimensi di mana
ruang dan waktu tidak lagi menjadi pembatas. Mungkin, inilah yang
dinamakan dimensi malaikat. Dengan cara ini, suatu benda bisa berpindah
dan dipindahkan tanpa terhalang jarak dan waktu. Agar bisa memasuki
dimensi ini, boleh jadi ada kata kunci atau password untuk membukannya.
Password ini sampai sekarang belum kita temukan. Namun, kita tak
berasumsi bahwa gerbang dimensi itu ada pada persepsi. Artinya,
keyakinan atau persepsi, kita menyebutnya kualitas keimanan, bisa
membawa seseorang, memasuki dimensi yang tidak terkait oleh jarak dan
waktu. Wallaahu a’lam.
Sebagai catatan. Pada tahun 1993, ide
tentang teleportasi berpindah dari ranah fiksi ilmiah ke dalam dunia
nyata. Ini terjadi ketika fisikawan Charles bennet dan tim peneliti dari
IBM mengkonfirmasikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin, tapi
hanya jika objek asli yang dipindahkan di hancurkan. Pencerahan ini
pertama di singgung oleh Bennet pada saat annual meeting American
Physical Society (APS) pada Maret 1993, diikuti dengan tulisannya
tentang Physical review letters pada tanggal 29 Maret 1993. Sejak saat
itu, eksperimen menggunakan photons telah membuktikan bahwa teleportasi
kuantum adalah mungkin.
Pada tahun 1998, ahli fisika di
California Institute of technology (Caltech), bersama dengan tim dari
eropa, mengubah ide IBM menjadi kenyataan dengan sukses
men-teleportasikan photon, partikel energi yang dalam cahaya. Grup
Caltech berhasil membaca struktur atom dari photon, mengirimkan
informasi ini melewati 3,28 kaki (kira-kira 1 meter) kabel koaksial dan
menciptakan replikanya. Sesuai perkiraan, photon asli tidak lagi eksis
setelah replica di buat.
Eksperimetn selanjutnya, tim Caltech
berhasil mengatasi prinsip ketidakpastian Heisenberg, rintangan terbesar
dalam teleportasi objek yang lebih besar dari photon. Prinsip ini
mengatakan bahwa anda tidak dapat mengetahui lokasi dan kecepatan
partikel secara bersama-sama. Tapi jika anda tidak dapat mengetahui
posisi suatu partikel, lalu bagaimana anda men-teleportasikannya? Untuk
men-teleportasikan photon tanpa melanggar prinsip Heisenberg, ahli
fisika Caltech menggunakan sebuah fenomena yang di sebut Entanglement.
Teleportasi adalah proses untuk menguraikan sebuah objek menjadi atom
dan menyusunnya kembali di tempat lain. Pada Juni 2002 lalu, seorang
ahli fisika Australia, Ping Koy Lam, melakukan teleportasi sinar leser.
Sinar leser yang terdiri atas miliyaran foton, oleh Lam diukur kecepatan
pertikel, bentuk, dan polarisasinya, untuk kemudian dibentuk ulang
menggunakan sekumpulan foton di tempat lain. Lam meramalkan bahwa lima
tahun ke depan, seseorang bisa melakukan teleportasi atom atau molekul.
Lalu, bagaimana dengan teleportasi manusia? Cerita akan lain. Pasalnya,
tubuh manusia terdiri tas 10 pangkat 28 molekul atom atau lebih dari
satu triliun atom, sehingga sangat sulit diuraikan untuk kemudian di
susun kembali di tempat lain, walaupun hal ini bisa saja terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar