Perubahan
iklim dikaitkan dengan perubahan kecepatan angin. Di perairan selatan
dekat Antartika, kecepatan angin kini semakin meningkat. Alhasil,
burung-burung pun seolah dimudahkan sehingga bisa bergerak lebih cepat.
Salah satu burung yang kini terbukti terbang lebih cepat adalah elang
laut. Burung tersebut mengandalkan angin untuk membantunya terbang....... Dengan peningkatan kecepatan angin, burung bisa mencari makan lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science,
peningkatan kecepatan angin mempersingkat waktu elang laut mencari
makan. Dari 12,4 hari pada tahun 1970an menjadi hanya 9,8 hari di tahun
2008.
Makin singkatnya waktu mencari makan membuat waktu puasa
elang laut pun lebih pendek. Alhasil, elang laut makin gemuk. Dari
pengukuran yang dilakukan, massa elang laut meningkat hampir 1 kg lebih
tinggi.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan
kecepatan angin sangat menguntungkan. Peningkatan kecepatan angin umum
terjadi di perairan mana saja, tetapi di perairan selatan, hal ini lebih
terlihat," kata Henri Weimerskirch, pakar ekologi burung laut dari
Chize Center for Biological Studies, yang melakukan penelitian di
kepulauan Crozet, 40 tahun terakhir.
Semuanya terkesan apik
sekarang. Tapi, bagaimana jika kecepatan angin terus meningkat dan
melampaui batas. Hal ini pasti akan merugikan burung dan boleh jadi
mengakibatkan kematian massal jenis tertentu. Sebab peningkatan angin di
Antartika belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan perubahan iklim
merupakan salah satu pemicunya. Lubang ozon juga faktor yang
mempengaruhi. (BAS-Vey/New York Times)
_farhanLihat Selengkapnya
Salah satu burung yang kini terbukti terbang lebih cepat adalah elang laut. Burung tersebut mengandalkan angin untuk membantunya terbang....... Dengan peningkatan kecepatan angin, burung bisa mencari makan lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, peningkatan kecepatan angin mempersingkat waktu elang laut mencari makan. Dari 12,4 hari pada tahun 1970an menjadi hanya 9,8 hari di tahun 2008.
Makin singkatnya waktu mencari makan membuat waktu puasa elang laut pun lebih pendek. Alhasil, elang laut makin gemuk. Dari pengukuran yang dilakukan, massa elang laut meningkat hampir 1 kg lebih tinggi.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kecepatan angin sangat menguntungkan. Peningkatan kecepatan angin umum terjadi di perairan mana saja, tetapi di perairan selatan, hal ini lebih terlihat," kata Henri Weimerskirch, pakar ekologi burung laut dari Chize Center for Biological Studies, yang melakukan penelitian di kepulauan Crozet, 40 tahun terakhir.
Semuanya terkesan apik sekarang. Tapi, bagaimana jika kecepatan angin terus meningkat dan melampaui batas. Hal ini pasti akan merugikan burung dan boleh jadi mengakibatkan kematian massal jenis tertentu. Sebab peningkatan angin di Antartika belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan perubahan iklim merupakan salah satu pemicunya. Lubang ozon juga faktor yang mempengaruhi. (BAS-Vey/New York Times)
_farhanLihat Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar