Posted by arthomoro
On
Minggu, 26 Februari 2012
Di
dataran utara Nasca, Peru, terdapat sebuah desa bernama ICA yang
memiliki sebuah museum batu. Di dalam museum tersebut terpajang lebih
dari 10.000 batu misterius yang terukir aneka gambar, sejumlah besar
gambar yang sulit dipercaya, yang tercatat adalah sebuah peradaban
manusia purbakala yang sangat maju yang telah musnah, gambar-gambar batu
ini disebut prasasti batu ICA.
Menurut laporan media setempat,
batuan-batuan yang terukir gambar yang disimpan di museum tersebut
mulai ditemukan dalam skala besar ketika bendungan di Sungai ICA jebol.
Gambar yang terukir di atas batu tersebut antara lain galaksi angkasa,
binatang purbakala, daratan prasejarah, bencana dahsyat zaman dulu dan
beberapa goresan kategori lain.
Menurut prediksi batu-batu
langka yang dikumpulkan ini mungkin sudah ribuan tahun sejarahnya. Ahli
terkait telah mengadakan tes kimia pada batu tersebut, dan hasilnya
menunjukkan, bahwa batu-batu tersebut berasal dari sungai setempat dan
merupakan batu Gunung Andes, permukaannya ditutupi dengan selapisan
oksida. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ilmuwan Jerman
disimpulkan bahwa bekas ukiran di atas batu tersebut sudah sangat lama
sejarahnya, dan batu yang ditemukan disekitar gua, terdapat fosil
organisme jutaan tahun silam.
Oleh ilmuwan, manusia-manusia
purbakala pada batu ukiran tersebut dinamakan “bangsa geological”,
menurut pengamatan dari gambar batu ukiran tersebut, mereka memiliki
peradaban yang sangat maju. Di atas batu ukiran tersebut dilukiskan
tentang operasi transplantasi organ, transfusi darah, teleskop,
peralatan medis, manusia yang mengejar dinosaurus dan lain-lain
pemandangan yang sulit dijelaskan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan
modern.
Dalam gambar batu-batu ini, orang-orang bisa melihat
secara jelas suasana kehidupan manusia bersama dengan dinosaurus dan
ditilik dari gambar tersebut, perbandingan postur dinosaurus dengan
manusia yang dilukiskan tidak berbeda jauh, dinosaurus bagaikan hewan
piaraan, atau mungkin binatang yang dijinakkan orang-orang kala itu.
Menurut ilmuwan, bahwa dinosaurus sudah punah sejak ratusan juta tahun
silam, namun yang membingungkan adalah bagaimana manusia bisa hidup
berdampingan dengan raksasa dinosaurus?
Ada sebuah batu yang
dipahat dengan seekor Triceratops. Tampang dinosaurus ini sangat mirip
dengan badak, namanya diambil dari 3 buah tanduk di kepalanya, seorang
manusia menunggang di atas punggung Triceratops, tangannya menggengam
senjata seperti kampak. Dan pada batu lainnya, tampak seorang manusia
tengah menunggang di atas punggung dinosaurus. Selain itu, di atas
sebuah batu terukir sebuah gambar, seorang manusia yang panik tampak
dikejar oleh Tyrannosaurus Rex.
Selain itu, menurut penuturan
pemiliknya yakni Dr. Javier Cabrera, bangsa geological tahu bahwa di
galaksi yang jauh terdapat kehidupan taraf tinggi, mereka memiliki
teknologi angkasa yang hebat, tidak perlu memakai sumber energi yang
dikenal manusia modern, tapi bisa melakukan perjalanan antar planet.
Di museum tersebut, ada beberapa gambar yang melukiskan bumi pada 13
juta tahun silam yang tampak dari angkasa. Ada 4 buah gambar pada ukiran
tersebut persis seperti peta dunia, dan menurut sejumlah ahli, daratan
yang dilukiskan pada peta-peta tersebut adalah daratan purbakala yang
hingga sekarang masih merupakan misteri yakni daratan Atlantis, dalam
dokumen kuno yang ditemukan juga ada gambaran tentang daratan purbakala
yang tenggelam. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ahli geologi
terbukti, bahwa ke empat batu tersebut memang benar merupakan peta dunia
pada 13 juta tahun silam, bahkan sangat tepat dan akurat.
Di
tilik dari gambar batu ukiran tersebut, bangsa geological menguasai
teknologi medis yang tinggi, misalnya transplantasi otak besar, serta
bagaimana cara mengatasi reaksi penolakan organ dalam proses
transplantasi, dan penerapan teknologi-teknologi ini baru mulai dalam
ilmu kedokteran modern. Salah satu gambar yang terukir dalam batu
melukiskan pemisahan dan pengambilan benda berbentuk gelembung dalam
lingkaran janin ibu hamil, dan menginjeksinya ke dalam tubuh pasien yang
menanti transplantasi.
Pada batu ukiran tersebut juga
dilukiskan tentang teknologi pembiusan dengan akuputur dalam operasi
kedokteran. juga ada batu-batu yang mengukir gambar tentang gen
genetika.
Yang lebih unik lagi, sejumlah gambar pada batu
ukiran tersebut sama dengan gambar raksasa di dataran Nasca, ribuan
bentuk dari potongan batu koral ini karya siapa, dan apa artinya, hingga
sekarang masih merupakan misteri, namun, apakah garis atau bentuk
batu-batu tersebut ada hubungannya dengan ukiran batu ICA, belum dapat
di buktikan....
0 komentar:
Posting Komentar